Target Jatim Bebas Emisi pada 2060, Pemprov Gandeng Pemerintah Swedia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Swedia untuk Indonesia di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Dubes Swedia Marina Berg membahas rencana investasi yang akan dilakukan di bidang transportasi publik.

Pemerintah Swedia menyatakan kesiapannya memberikan support mewujudkan sistem transportasi yang ramah lingkungan. Yaitu berupa bus atau kereta berbasis listrik di Kota Surabaya.

Atas rencana tersebut, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, hal itu selaras dengan upaya Pemprov Jatim yang tengah berupaya mengembangkan transportasi publik yang ramah lingkungan khususnya yang berbasis listrik. Itu juga sejalan dengan rencana mewujudkan net zero emission pada 2060.

”Tentunya dengan adanya infrastruktur transportasi yang baik akan memudahkan proses investasi yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut,” tambah dia.

Khofifah juga menyambut baik upaya Pemerintah Swedia untuk bersama-sama memaksimalkan capaian dari tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) di Jawa Timur. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim terus menyempurnakan implementasi Jatim Corporate University (CorpU) dengan kebijakan program SDGs. Salah satunya melalui pelaksanaan diklat kepemimpinan yang kurikulumnya berbasis SDG’s.

Sementara itu, Dubes Swedia untuk Indonesia Marina Berg mengatakan, Pemerintah Indonesia telah melakukan kerja sama sejak lama dengan Pemerintah Swedia. Kunjungannya ke Jatim diharapkan akan ada kerja sama yang baik dari Indonesia dan Swedia terutama dalam hal transportasi publik yang ramah lingkungan.

”Kami menawarkan kerja sama yang erat dan berkelanjutan. Kami harap akan ada kesinambungan antara dalam pengembangan transportasi publik. Dan ini juga bagian dari mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan,” kata Marina Berg.

”Swedia sebagai negara berteknologi tinggi, kami harap ada kolaborasi di sektor energi ramah lingkungan. Tentunya diharapkan kerja sama dan investasi yang terjalin bisa cukup cerdas dan stabil. Terutama sesuai dengan program SDG’s dari PBB terutama dalam hal pembangunan kota yang berkelanjutan,” ujar Marina Berg