516 Warga Bojonegoro Pilih Jadi TKI

Warga Bojonegoro yang memilih bekerja di luar negeri cukup banyak. Hingga September lalu jumlahnya mencapai 516 orang. Negara tujuan paling banyak dituju adalah Taiwan.

 

Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Bojonegoro Slamet mengatakan, sejak aturan pandemi dilonggarkan, banyak warga yang keluar negeri. Sebab, selama pandemi berlangsung tidak ada yang memilih sebagai buruh migran.

 

Tingginya angka keberangkatan ke luar negeri dimulai Juni lalu. Yakni, 72 orang yang berangkat. Sebelumnya, jumlahnya di masih 30 orang. Jumlah keberangkatan ke luar negeri melonjak pada Juli, yakni mencapai 120 orang.

 

Slamet menjelaskan, negara tujuan yang banyak diminati adalah Taiwan. Hingga kini sudah ada 220 warga berangkat ke negara itu. Hongkong dan Malaysia juga masih banyak diminati. Setidaknya ada 99 warga yang berangkat ke Malaysia. Sedangkan, Hongkong ada 95 orang. “Sebagian besar yang ke Hongkong itu wanita,” jelasnya.

 

Banyaknya warga Bojonegoro yang berangkat ke luar negeri ada beberapa sebab. Di antaranya penghasilan yang jauh lebih besar. Tidak jarang para mantan buruh migran banyak yang kaya. Rumahnya bagus-bagus.

 

Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Mochlasin Afan mengatakan, banyaknya angka keberangkatan ke luar negeri harus menjadi perhatian. Sebab, ada kemungkinan di daerahnya mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Karena itu, pemkab memiliki tugas cukup berat. Yakni, menyediakan lapangan pekerjaan lebih luas. Sehingga, jumlah warga yang menjadi TKI tidak terus meningkat. Bojonegoro memiliki APBD yang besar. Jadi, warga Bojonegoro harus lebih sejahtera di daerah sendiri, jelasnya.