Bojonegoro – Wakil Menteri (Wamen) Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi pada hari Minggu (05/02/2023) melakukan kunjungan ke kampus Institut Agama Islam (IAI) Al Fatimah Bojonegoro.
Dalam kunjungan trsebut Wamenag Zainut Tauhid secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia tentang Pendirian Pendirian kampus IAI Al Fatimah Bojonegoro.
Penyerahan SK Menteri Agama Republik Indonesia ini diberikan secara langsung oleh Wamen Agama Republik Indonesia kepada Ketua Yayasan Al Fatimah Sukorejo Bojonegoro Dr. K.H. Tamam Syaifuddin di Aula Pendopo Kampus IAI Al Fatimah Bojonegoro.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur, Kemenag Bojonegoro yang diwakili Plt Kasubag TU, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bojonegoro, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Gerindra, Ketua DPC PPP Kabupaten Bojonegoro, Donatur dan Mitra Kerja serta Pengurus Yayasan Al Fatimah.
Taman Syaifuddin selaku Ketua Yayasan Al Fatimah dalam sambutannya mengatakan, kami mohon kepada bapak Wamen Agama Republik Indonesia untuk memberikan pengarahan dan motivasi kepada kami dalam mengelola Perguruan Tinggi dan Pondok Pesantren Al Fatimah ini.
“IAI Al Fatimah Bojonegoro memiliki tiga Fakultas dan lima Program Studi (Prodi) yang beberapa waktu yang lalu telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa”, kata Taman Syaifuddin.
Saat ini IAI Al Fatimah jug atelah membuka PMB (penerimaan mahasiswa baru) untuk gelombang I (pertama) yang berlangsung sejak 21 Januari – 21 April 2023.
Dukungan Besar ke Pesantren
Sementara itu, Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi mengucapkan selamat atas didirikannya IAI Al-Fatimah Bojonegoro. Pihaknya juga mengapresiasi IAI Al Fatimah yang menghadirkan Fakultas berikut prodi yang menjadi primadona.
“Kami berharap ada kebaruan yang akan ditampilkan dan digali serta akan dikembangkan di IAI Al Fatimah, tidak seperti Perguruan Tinggi biasanya. Harus ada nilai lebih, harus ada sentuhan lain yang membedakan anara IAI Al Fatimah dan Perguruan Tinggi Agama Islam lain”, harap Wamenag Republik Indonesia.
Zainut Tauhid menambhkan bahwa Kemenag akan memberikan dukungan yang sangat besar terhadap Pondok Pesantren yang berkeinginan mendirikan Perguruan Tinggi.
Sebab menurutnya, dengan pola kolabitatif pondok pesantren dan perguruan tinggi akan menjadi lebih baik untuk mencetak mahasiswa unggulan.
“Dengan pola boarding school yang dilakukan oleh Yayasan Al Fatimah Bojonegoro pasti akan berbeda hasilnya dengan Perguruan Tinggi yang hanya mengajarkan pola pembelajaran secara modern”, pungkas Wamen Agama Republik Indonesia.