Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa laga Arema vs Persebaya digelar malam hari atas kesepakatan bersama PT LIB dan panitia penyelenggara (Panpel).
Pertandingan Arema vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022) malam WIB menelan korban jiwa.
Laga Arema vs Persebaya yang termasuk pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 itu berakhir dengan skor 2-3. Bagi Persebaya selaku tim tamu, hasil ini merupakan sejarah karena untuk pertama kali dalam 23 tahun mereka menang di markas Arema.
Dilansir dari Kompas.id, sekitar 3.000 Aremania, julukan fan Arema, turun ke lapangan karena tidak puas dengan hasil pertandingan. Polisi menembakkan gas air mata untuk mengendalikan massa. Gas air mata diduga memicu kepanikan di tribune yang membuat para suporter berlari ke arah pintu keluar. Situasi itu membuat terjadinya penumpukan massa. Desak-desakan terjadi dan jatuh banyak korban jiwa.
Namun, berdasarkan keterangan terkini Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Sekjen PSSI Yunus Nusi, jumlah korban jiwa akibat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bertambah menjadi 129 orang.
Sebelum pertandingan, pihak kepolisian diketahui meminta laga Arema vs Persebaya digeser waktunya dari pukul 20.00 WIB menjadi pukul 15.30 WIB. Permintaan itu dijawab oleh pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga yang menyatakan bahwa duel kedua tim tetap berlangsung sesuai jadwal, yakni pukul 20.00 WIB.
“Kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan untuk dilaksanakan sore hari. PT LIB dan panpel melakukan diskusi dan terjadi kesepahaman bersama bahwa silakan laga dilaksanakan malam hari,” kata Yunus dalam konferensi pers, Minggu (02/10/2022).
“Tentu dengan beberapa persyaratan. Salah satunya untuk tidak menghadirkan suporter lawan atau tamu ke stadion. Itu yang menjadi rujukan dari pihak Panpel dan PT LIB untuk berpikir positif bahwa sulit akan ada kerusuhan,” kata dia melanjutkan.
“Di mana letak kerusuhannya ketika tidak ada rivalitas suporter dan tidak ada suporter Persebaya yang datang ke Malang. Akhirnya juga dilakukan atas kesepahaman bersama,” ucapnya. Yunus Nusi mengatakan pihaknya kini tengah melakukan investigasi terkait tragedi di Kanjuruhan ini.
“Kita tetap akan menunggu hasil investigasi dari PSSI termasuk pihak kepolisan. Kita akan menunggu sore atau malam ini hasil kunjungan Ketua Umum dan Komite Disiplin yang ada di Malang,” ujarnya.
“Tim investigasi untuk sementara dipimpin Ketua Umum, ada Komite Eksekutif, Komite Banding, tim kedokteran untuk melihat langsung korban di rumah sakit dan tim legal kami,” kata Yunus Nusi.