Konsep pembangunan kawasan antara Blora dan Bojonegoro untuk infrastruktur jalan disebut menarik oleh Gubernur Jawa Tengah. Hal itu karena perkembangan suatu daerah akan lebih cepat jika kepala daerah saling bersinergi.
“Blora dan Bojonegoro yang saling berbatasan ini menarik. Ini model kerja sama bagus karena cara berpikir kepala daerah adalah kawasan,” ujar Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Blora, Rabu (26/10/2022).
Menurut Ganjar, cara kerja gotong royong pembangunan daerah mempercepat perkembangan daerah meski berbeda provinsi. Kabupaten Bojonegoro juga ikut membantu pembangunan jalan di Kabupaten Blora.
Adapun selain tiga jalan ruas Cepu-Jati, Ngawen Blora dan Ngawen Todanan, dengan total sekitar Rp 18 miliar. Juga terdapat bantuan dari provinsi pembangunan jalan Mulyorejo-Ngloram dengan nilai kontrak Rp 12 miliar untuk membangun jalan sepanjang 2.750 meter.
Pihaknya memastikan anggaran bantuan provinsi (banprov) diberikan dilaksanakan dengan baik dan kualitasnya terjaga. Tepatnya di ruas jalan Mulyorejo-Ngloram menjadi akses penunjang menuju Bandara Ngloram.
“Kami berkesempatan melihat langsung. Kami ajak teman-teman dari dinas PU bina marga untuk mengawasi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Blora Arief Rohman melaporkan bahwa daerah menerima bantuan keuangan dari Pemkab Bojonegoro sejumlah Rp 34 miliar untuk mendukung percepatan pembangunan jalan akses dari Jembatan Terusan Bojonegoro Blora (TBB) menuju Bandara Ngloram.
Bupati berharap sinergitas Pemkab Blora dengan Pemprov Jateng pembangunan daerah kedepannya bisa terus meningkat. “Mengingat masih banyak jalan provinsi di Kabupaten Blora kondisinya rusak dan dikeluhkan masyarakat,” ucap Bupati.