Perwakilan Pusat (Perwapus) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun Wilayah Kaltim mencoba meningkatkan kapasitas Pengamanan Terate (Pamter) dengan menggelar Training of Trainer (TOT) dan Workshop, di Gedung IPSI kawasan Polder Air Hitam, Sabtu (5/11/2022).
TOT dan workshop ini ditujukan kepada Pamter se-Kaltim dengan total 120 orang menjadi peserta yang terdiri dari seluruh kabupaten kota di Tanah Borneo.
“Ini penting karena PSHT organisasi terbesar di Indonesia bahkan dunia, kalau engga ada pengamanannya, jalab masing-masing itu sangat disayangkan. Ini agar PSHT tetap kondusif dan aman,” kata Kangmas Samidjo sapaannya.
Pelatihan yang digelar ini kata Kangmas Samidjo bahwa nantinya menjadi tanggung jawab para perwakilan yang menjadi peserta untuk dapat memberikan pengetahuannya dari materi yang di dapat ke wilayah masing-masing.
“Tolong ketika sudah mendapat wejangan tolong dihayati, resapi, amalkan dan disampaikan kepada warga PSHT yang engga hadir,” ucapnya.
Untuk diketahui, kali ini selain dilaksanakannya TOT dan Workshop, juga dilakukan pengangkatan Sapto Setyo Pramono sebagai Pelindung Pamter Kaltim.
Kepada Korankaltim.com, Sapto mengucapkan terimakasihnya kepada seluruh warga SH Terate di Kaltim yang telah memercayakan dirinya sebagai Pelindung Pamter Kaltim.
Dikatakannya bahwa organisasi SH Terate merupakan perguruan terbesar di dunia. Tentu, SH Terate itu hanya ada satu yang ada yakni berpusat di Madiun, Jawa Timur.
“Jangan sampai dengan besarnya organisasi ini menjadi pecah belah. Saya mengharapkan ke depan PSHT harus kompak sesuai dengan falsafah kita bahwa persaudaraan kunci utama, guyub rukun itu utama, mengayomi berkolaborasi,” ucap Anggota Komisi II DPRD Kaltim ini.
Ia menyampaikan di dalam Pamter perlu terorganisir dengan baik, mulai sisi advokasi, pelatihan, kedisiplinan bahkan ke depan perlu dibuat SOP syarat-syarat rekrutmennya seperti apa.
Pamter saat ini, hanya di rekrut dari orang-orang yang ingin mengabdi. Untuk ke depan dirasa perlu melakukan suatu proses regenerasi dengan baik juga demi menjaga internal. “Pesilat kalau engga dijaga kan bahaya,” tukasnya.
Menurut Legislator Kaltim asal Samarinda ini Pamter sebagai polisinya PSHT, sudah menjadi tugasnya mengamankan secara internal tatkala terdapat warga SH Terate yang menyeleweng. Sehingga Pamter dapat mengingatkan bahkan mendisiplinkan.
“Pamter fungsinya pengamanan internal. Kan pencak silat banyak, harus terus dijaga kondusifitasnya. Kita harus jaga ikon satu abad usia PSHT ini, tentunya agar Pamter juga menjaga kesolidan dari perguruan ini