Ketua Umum PSSI M. Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule kembali menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis3/11/2022.
Ini kali kedua Iwan Bule diperiksa berkaitan dengan kasus tragedi Kanjuruhan. Iwan diperiksa pertama kali pada Kamis, 20/10/2022 lalu.
Mengenakan kemeja hitam dibalut jaket serupa dengan logo PSSI di dada kanan, Iwan Bule datang pukul 10.00 didampingi Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur Ahmad Riyadh. Ia nampak keluar pukul 15.05. Iwan menyampaikan permintaan maaf pada penyidik karena baru dapat memenuhi panggilan pemeriksaan kedua pada hari ini. “Karena pekan lalu kami ada kesibukan,” katanya.
Menurut mantan Kapolda Metro Jaya itu, pemeriksaan kali ini sifatnya berupa tambahan materi pertanyaan dari pemeriksaan sebelumnya. Iwan juga mengaku menyerahkan dokumen-dokumen pendukung pada penyidik. Namun ia tidak merinci lebih lanjut dokumen apa saja yang dimaksud. “Banyak, tanya saja ke penyidik,” ujar dia sambil memasuki mobilnya.
Ahmad Riyadh membenarkan bahwa Iwan diberi pertanyaan-pertanyaan tambahan. Di antaranya berupa pendalaman mengenai peran dan fungsi PSSI, meliputi siapa regulator, operator dan pelaksana pertandingan sepak bola mulai awal sampai akhir. “Juga ditanya tentang siapa penanggung jawab kompetisi serta penanggung jawab pertandingan dari level atas hingga ke bawah,” kata Riyadh yang juga seorang advokad.
Ihwal dokumen yang diserahkan ke penyidik, kata Riyadh, mencakup semua hal yang berkaitan dengan sepak bola. Mulai dari SK PSSI, workshop yang dilakukan panitia pelaksana (panpel) pertandingan kepada klub, workshop pada tenaga kesehatan dan workshop terkait dengan bisnisnya.
Selain itu penyidik juga menanyakan sejauh mana edukasi yang dilakukan terhadap klub mulai awal sampai akhir pertandingan. Juga worshop-workshop apa saja yang dilakukan PT LIB pada klub, lalu wewenang PSSI sebatas apa, dan lain-lain. “Seputar itu, hampir semua ada,