Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur terus menggenjot normalisasi sungai sebagai salah satu upaya mengantisipasi bencana banjir di wilayah setempat saat musim hujan.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan saat memasuki musim hujan puluhan sungai di Sidoarjo dikeruk Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkab Sidoarjo.
“Ada 86 titik sungai yang dikeruk tahun ini. Pengerukan dilakukan untuk memperlancar arus air dan mencegah supaya tidak meluap,” ujarnya kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, pengerjaan normalisasi tahun ini diutamakan untuk sungai yang melewati wilayah padat penduduk.
“Dari 86 titik sungai yang dinormalisasi, sebagian sudah rampung. Sebagian lagi masih progres, seperti di Kali Purboyo 1 Desa Grabagan-Desa Modong, Kecamatan Tulangan, Kali Pesawahan, Kecamatan Porong dan sungai di Desa Ganggangpanjang, Kecamatan Tanggulangin,” ujarnya.
Ia mengatakan, pengerukan ini antisipasi memasuki musim hujan dengan melakukan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan.
Ia juga meminta masyarakat tidak membuang sampah di sungai karena akan menyebabkan pendangkalan. Selain itu, sampah akan menghambat kelancaran arus air sungai yang menyebabkan air sungai meluap.
Saat ini, kata dia, sejumlah pompa juga sudah disiagakan di lokasi yang berpotensi terjadinya banjir salah satunya di depan Mal Lippo Plaza, Kali Sidokare, Kali Bluru dan Perumahan BCF.
Gus Muhdlor, sapaan akrabnya, juga menyampaikan , Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo siap siaga 24 jam, termasuk Tagana di bawah koordinasi Dinas Sosial.
“OPD terkait kerja semua, mulai dari Dinas PU BM SDA, BPBD dan Dinas Sosial. Ini sebagai antisipasi pencegahan dan penanganan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Irigasi dan Pematusan Dinas PUBM SDA Sidoarjo Rizal Asnan menargetkan sebelum akhir Desember pengerukan sudah tuntas.
“Dari 86 titik itu, mayoritas sudah dikerjakan, ada sebagian yang menunggu proses PAK. Sasaran tahun ini lebih banyak dari sebelumnya, titiknya menyebar merata di 18 kecamatan