Unair tembus peringkat 369 dunia, Gubernur Khofifah beri apresiasi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Universitas Airlangga Surabaya yang berhasil naik peringkat dari 465 menjadi peringkat 369 versi QS World dalam Top 500 Perguruan Tinggi Tingkat Dunia.

“Di tingkat dunia, Unair berada di rangking 369, sedangkan di level Asia Unair berada di peringkat 81. Ini merupakan prestasi yang luar biasa sekaligus hadiah untuk Dies Natalis Unair ke 68,” kata Khofifah dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Minggu.

Ketua Umum Ikatan Alumni Unair tersebut berpesan prestasi membanggakan tersebut harus dapat terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Karena itu, Khofifah yang juga Alumni Unair meminta agar seluruh sumber daya manusia (SDM) mulai dosen dan mahasiswa di lingkungan kampus tersebut terus meningkatkan kualitas dan memperkuat sinergitas. Sehingga ke depan, mampu membangun dan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

“Peningkatan kualitas SDM dan kolaborasi dengan berbagai pihak bisa meningkatkan pencapaian lebih baik lagi ke depannya sekaligus memperbesar peran dan kontribusi Unair bagi masyarakat bangsa dan negara,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Rektor Unair Prof Muhammad Madyan mengaku meski peringkat kampusnya mengalami kenaikan, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, utamanya terkait pemanfaatan inovasi dan ilmu pengetahuan.

“Kami akan terus melakukan jejaring, baik dalam negeri maupun luar negeri. Artinya, kolaborasi yang lebih tinggi dengan berbagai pihak. Unair tidak mungkin berdiri sendiri,” ujarnya.

Prof Madyan juga menegaskan bahwa peringkat baik bukanlah tujuan utama. Proses dan seluruh usaha dalam melakukan perbaikan pada setiap sektor adalah yang menjadi landasan utama untuk terus bergerak maju demi menjadi kampus yang unggul dan diakui dunia.

“Dengan langkah dan upaya ini kami tentu berharap bahwa Unair bisa dan mampu menjadi SMART University,”Sebagai informasi, hingga kini, baru terdapat lima universitas Indonesia yang berada dalam top 500 dunia, yaitu Unair, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor