Tentang GMD; Gen Z Prabowo Subianto

 
Anak-anak muda itu berbaris berjajar teratur. Senyumnya ramah, bersahabat. Sebagian dari mereka duduk dibalik meja, menghadap layar kaca laptop, dan sebagian lagi dengan sangat cekatan lakukan test kesehatan.
 
Rambut mereka tertata menawan. Stelan pakaian dinas lapangan dengan design ciamik berbahan licin membuat penampilan mereka tampak gagah. Rapih dengan logo kepala garuda. Tulisan Sekolah Kader tertera disekitaran bahunya.
 
Hari itu adalah saat pertama kami tiba di Bukit Hambalang. Udaranya masih segar seperti biasa. Pebukitan ini terdiri dari lembah-lembah yang telah tertata. Pohon-pohon mindi, aren, cemara, pinus dan lainnya serasi dengan susunan beberapa sanggar dan barak yang dominan berwarna hijau dengan hiasan bendera merah putih dibeberapa sisi. Nama dan foto pahlawan terpajang gagah didepannya.
 
Anak-anak muda itu, Prabowo menyebut mereka dengan nama Gerindra Masa Depan (GMD). Kini jumlah mereka sudah berlipat ganda. Enam tahun lalu saya masih melihat mereka hanya kelompok kecil saja. Yang dulu saya lihat jadi peserta kini menjadi pelatih untuk para siswa.
 
Dulu rasanya mereka tidak segagah saat pertama jumpa. Mungkin tak elok kalau saya menggunakan kata “kucel” untuk menggambarkannya sewaktu dulu berlatih bersama. Ya, layaknya anak daerah seperti saya juga. Penampilan minim “terlalu” sederhana.
 
Kini sebagian dari mereka aktif sebagai tenaga ahli, aspri. Badan mereka tampak tegap berisi. Wajah mudanya memancarkan aura masa depan yang penuh harapan. Sebagian besar mereka masih belia. Belum lagi menikah. Tutur kata anak-anak muda ini sederhana, jelas, layaknya para perwira memberikan arahan-arahan pada pasukannya.
 
Puluhan ribu kader telah dilatih disini. Gerindra meneguhkan keyakinan bahwa persoalan-persoalan bangsa ini hanya dapat selesai dengan keteladanan, kepemimpinan. Kaderisasi mesti dibangun dengan seksama.
 
Memang Prabowo memiliki cara baca yang paripurna. Bonus domografi dibaca sebagai sebuah potensi yang dapat digunakan untuk menyongsong masa-masa kebangkitan. Banyak teori yang menyatakan bahwa 2045 Indonesia akan memasuki masa keemasan yang gemilang. Dan ketika ini terjadi, Prabowo telah mempertegas perannya dalam membangun prakondisi untuk kalangan anak-anak muda ini.
 
Hambalang semakin dingin sore itu. Gerimis mengantarkan senja yang terus menyusup kelembah-lembah. Entah dari mana, suara terompet mendayu-dayu sayup terdengar dari barak kami. Anak-anak muda itu berdiri tegak diam dimanapun mereka berada. Menghormat bendera tanda cinta kepada nusa dan bangsa.
 
Ini serpihan cerita kaderisasi dipartai kepala burung garuda. Puluhan ribu orang telah mengalami proses yang sama. Kait mengait dalam proses ideologis, menyebar menjadi bibit-bibit virus perubahan Indonesia.
 
Kami terus mempertajam pengetahuan tentang berbagai masalah besar bangsa. Segala hal yang menjadi paradog dinegeri ini menjadi fokus utama untuk diinventarisasi. Prabowo, anak-anak muda Gen Z dan kami semua kader didaerah akan terus berjuang mengorganisir, memperbanyak jumlah dan memperbaiki kualitas diri. Berupaya terus secara konstitusional, menjadikan Prabowo sebagai presiden RI, menyelamatkan Indonesia.
 
Oleh : Gusmiyadi
(Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Sumatera Utara)