Bupati Bojonegoro Ajak Generasi Milenial Menjadi Agen Pejuang Penangkal Berita Hoax

Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar kegiatan literasi digital untuk generasi milenial di SMAN 3 Bojonegoro, Senin (19/09/2022). Generasi milenial menjadi agen pejuang penangkal berita hoax. Yakni dengan cara baca, cek, tanya dan pastikan kebenarannya.

Peningkatan Literasi Digital Generasi Milenial bertema Pencegahan Berita Hoax ini bekerjasama dengan Pemkab Bojonegoro, Polres, Kodim, dan Cabang Dinas Prov. Jatim.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awannah dalam kesempatan ini berinteraksi dan diskusi bersama siswa-siswi SMAN 3 Bojonegoro. Mengapa berita hoax harus ditangkal? Bupati Anna mengatakan, berita hoax adalah berita bohong yang dapat meresahkan warga.

Lantas, mengapa milenial harus memiliki semangat untuk menolak hoax atau berita bohong? Sebab, generasi milenial mayoritas ialah anak yang dekat dengan teknologi.

“Sehingga cara penyebarannya cepat. Generasi milenial merupakan kader bangsa. Karakter anak milenial menuju pendidikan merdeka bisa dilihat dari kemurnian cara berpikir, daya kemandirian dan menyikapi lingkungan yang sehat,” tutur Bupati.

Bupati menambahkan, berpikir positif dan energi positif membuat semangat yang positif.

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro Nanang Dwi Cahyono menjelaskan, materi berkaitan big issue terkait literasi digital cerdas bermedia sosial. Program edukasi ini akan terus berlanjut baik pada kalangan pendidikan maupun umum.

“Ini merupakan kegiatan kedua setelah di SMAN 1 Bojonegoro. Saya berpesan, siswa-siswi SMAN 3 Bojonegoro kelas 12 mampu menjadi agen-agen pejuang penangkal berita HOAX dan menyebarkan pengetahuan untuk bijak bermedia sosial,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasubsi PID (Pusat Informasi Data) Multimedia Humas Polres Bojonegoro Aipda Malik mengimbau untuk tidak selalu membagikan aktivitas sehari-hari di media sosial. Selain itu juga memberikan pengetahuan cara menghindari hoax. Yaitu, dengan baca, tanya, cek, dan pastikan kebenaran berita.

Dalam kesempatan sama Kasdim 0813 Bojonegoro Mayor Inf I Putu Gede Widarta menjelaskan adanya media sosial menjadikan berita bohong secara mudah tersebar. Untuk itu pentingnya siswa-siswi harus proaktif dalam menangkal berita hoax.

“Ingat, hoax itu bersifat disintegrasi (perpecahan) bangsa. Pesan saya jangan terlibat dalam penyebaran informasi hoax,” imbuhnya.

Hadir Kepala Cabang Pendidikan (Kacabdin) Provinsi Jatim Wilayah Bojonegoro-Tuban Adi Prayitno, Kepala Sekolah SMAN 3 beserta guru, serta tamu undangan.