Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menantang mahasiswa untuk ikut melakukan pendampingan proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) imbas BBM naik kepada masyarakat penerima.
Menurutnya cara itu dianggap lebih tepat dan efektif sebagai ekspresi kebebasan berpendapat selain aksi turun ke jalan, karena para mahasiswa bisa melihat langsung penyaluran BLT.
“Siapa di sini adik-adik mahasiswa yang mau ikut mendampingi penyaluran BLT. Ayo sama saya ikut terjun. Kalau anda mau, jempol. Siapa mau angkat tangan,” kata Ganjar saat memberikan sambutan acara Diskusi Panel Dinamika dan Strategi Menghadapi Dampak Pengalihan Subsidi BBM yang digelar Polda Jawa Tengah di Semarang, Selasa (27/09/2022)
Powered by GliaStudio
Dia menilai ajakannya terhadap para mahasiswa itu adalah salah satu cara untuk melihat dan mengawasi transparansi penyaluran BLT, sekaligus melihat siapa yang melakukan penyimpangan.
“Kalau mau, ayo kami koordinasikan. Kami bagi ke tempat-tempat untuk melihat langsung, apakah ada penyimpangan, siapa pelakunya, bagaimana pemerintahannya,” kata dia yang dikenal sebagai politikus PDIP tersebut.
“Kalau sikap kita dari awal jelas kok, menolak kenaikan BBM, jadi untuk ajakan pak Ganjar, kita tidak mungkin bisa. Tapi silakan kalau ada teman-teman yang mau, kita juga tidak melarang,” kata Ketua HMI Cabang Semarang Ilham Rosyid Hasibuan.
Hal berbeda disampaikan kelompok Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang ikut menyuarakan penolakan kenaikan BBM namun juga aktif dalam kegiatan bakti sosial ke masyarakat terdampak.
“Kita menolak, aksi turun ke jalan. Namun kalau ada yang sifatnya sosial, kita juga mau bantu. Kemarin-kemarin diajak Polda Jawa Tengah baksos bagi sembako ke masyarakat terdampak, kita ikut. Kalau ajakan pak Ganjar baik, yang tidak salah juga kalau kita ikut,” ujar Ketua GMNI Cabang Semarang Harungguan Desmond Tampubolon.