Tim Verifikator KKS Kunjungi Kabupaten Bojonegoro

pemkab Bojonegoro menerima kunjungan lapangan Tim Pembina dan Tim Verifikator Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Provinsi Jawa Timur, kemarin 13/09/2022 di ruang Creative Room, Lantai 6 Gedung Pemkab Bojonegoro. Bojonegoro optimis capai hasil maksimal.
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Daerah (sekda) Pemkab Bojonegoro, Tim Verifikator KKS Provinsi Jawa Timur, Asisten I dan II Setda, dan Kepala OPD terkait. Pada kesempatan itu Sekda Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah menyampaikan, bahwa Bojonegoro sudah luar biasa, terdapat beberapa peningkatan dalam rangka mensukseskan menjadi Kabupaten Sehat. Hal tersebut sejalan dengan program prioritas Pemkab Bojonegoro.

“Kabupaten Bojoneogoro di tahun 2021 telah ditetapkan sebagai Kabupaten ODF. Karena telah menyelesaian pembuatan jamban baik dari masyarakat sendiri sebagai gerakan memperbaiki hidup secara sehat maupun adanya dukungan dari Pemkab,” katanya.

Sekda Nurul mengatakan bahwa kehadiran Tim Verlap KKS kali ini adalah untuk menilai 9 tatanan. “Mulai dari kehidupan masyarakat, pemukiman dan rumah, pasar rakyat, sekolah/madrasah sehat, pariwisata sehat, transportasi tertib, lalin, jalan sehat, perkantoran sehat, perlindungan sosial dan pencegahan penanganan bencana,” jelasnya.

Dia juga juga menjelaskan, bahwa sembilan tatanan tersebut sudah masuk dalam 17 Program Prioritas Ibu Bupati Bojonegoro yang telah dilaksanakan sejak tahun 2019. Bertahap untuk meningkatkan semua infrastruktur sebagai sarana menuju Kabupaten Sehat, dengan capaian seluruh infrastruktur jalan-jalan yang dahulu belum baik, saat ini sudah kita rasakan baik (nglenyer).

Program Ibu Bupati Anna adalah untuk mensejahterakan masyarakat yang dimulai dari pemukiman sehat, transportasi lancar, pembangunan sanitasi, Program Petani Mandiri (KPM), Kartu Pedagang Produktif (KPP). Sehingga angka kemiskinan endingnya secara bertahap berkurang dan kemakmuran meningkat.

“Selanjutnya untuk mendukung IPM, yang saat ini 69,04 terdapat kenaikan 0,55 menjadi 69,59 dimana merupakan ranking 5 tingkat Jawa Timur. Hal tersebut didukung adanya 3 jenis beasiswa pendidikan dari Pemkab,” terangnya.

Tak hanya itu, dan jika dibandingkan dengan kabupaten lain, postur APBD Kab. Bojonegoro tertinggi nomor 2 di Jawa Timur sekitar 7 triliun. Bojonegoro juga satu-satunya peraih UHC 99,01 di tahun 2021. “Tahun depan juga akan dilaksanakan kerjasama dengan RSPAD Gatot Subroto untuk pelayanan DSA dan di Talok Residence akan menjadi RS Onkologi untuk penanganan kanker,” tandasnya.

Sekda Nurul berharap semua capaian Kabupaten Sehat yang telah disuguhkan oleh Pemkab Bojonegoro, nantinya setelah dilaksanakan verifikasi oleh Tim KSS, hasilnya tidak jauh berbeda. “Karena yang disuguhkan adalah benar-benar hasil di lapangan yang dituangkan dalam format administrasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Verlap KKS Provinsi Jatim mengatakan secara garis umum dengan melihat dokumen dan paparan yang merupakan penilaian mandiri dan telah disampaikan oleh Pemkab Bojonegoro, jika merujuk konsep Kemendagri yaitu ada prasyarat dan nilai tatanan.

“Dari sisi prasyarat untuk menjadi Swasti Saba Wistara telah memenuhi karena 100% sudah ODF. Namun sisi lain konsep baru untuk kategori Padapa nilai 71-80, Wiwerda nilai 81-90, dan Wistara 91-100. Jika ingin mencapai Wiwerda maka nilai masing-masing tatanan minimal 91. Itu sebagai gambaran jika ingin lompat ke Wistara. Verlap provinsi ini adalah batu loncatan untuk memacu peningkatan menuju verlap tingkat nasional di tahun 2023. Kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki angka-angka itu sampai akhir Mei 2023,